Perkembangan
peradaban manusia telah menuntut seluruh komponen manusia untuk melakukan
pembangunan dan pembaruan di seluruh bidang. Kemajuan teknologi saat ini telah
mampu memaksimalkan pengembangan ilmu pengetahuan. Pembangunan yang terjadi
secara besar-besaran memerlukan lahan yang tidak sedikit. Bayangkan, hanya
untuk membuat sebuah kompleks riset tercanggih, lahan yang dibutuhkan adalah
sebesar sebuah lapangan sepak bola. Pada satu sisi, pembangunan ini akan sangat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat
global. Namun, di sisi lain pembangunan ini dapat menjadi sebuah ancaman bagi
kelestarian keanekaragaman hayati pada tempat tersebut. Oleh karena itu, perlu
adanya sumber daya manusia yang mampu menyeimbangkan kemajuatn iptek dan
penyelamatan keanekaragaman hayati yang terancam sehingga dapat memanfaatkan
keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidup manusia.
Indonesia
merupakan kawasan yang memilki potensi kekayaan sumber daya hayati yang sangat melimpah
terutama di kawasan hutan hujan tropis. Di dalam hutan hujan tropis Indonesia
terdapat ratusan juta spesies yang merupakan sumber plasma nutfah yang belum
diteliti dan diidentifikasi atau diketahui kegunaannya. Ilmuwan Indonesia belum
banyak melakukan penelitian dan pengeksplorasian tentang plasma nutfah yang
terdapat di hutan-hutan Indonesia sehingga tidak banyak diketahui dan
dikembangkan manfaat dari plasma nutfah saat ini. Sumber plasma nutfah yang
sangat melimpah di Indonesia terancam punah karena aktivitas pembangunan yang
terus meningkat tanpa adanya pengawasan yang ketat sehinggga kegiatan tersebut
berdampak merusak komponen biotik yang terdapat di area hutan Indonesia. Selain
itu, penemuan bibit unggul membuat manusia terbiasa untuk terus-menerus
menggunakan bibit tanaman unggul untuk diproduksi dalam kapasitas yang besar.
Hal ini berdampak berkurangnya pembudidayaan spesies-spesies tumbuhan yang lain
sehingga akan mengurangi kelestarian plasma nutfah.
Masyarakat
Indonesia terkesan belum dapat memanfaatkan dan mengolah sumber daya hayati
dengan baik. Apabila tidak ada penanganan yang benar tentang penyelamatan keanekaragaman
sumber daya hayati ini, pada akhirnya sumber daya hayati yang melimpah akan
habis secara percuma dan sumber daya hayati tersebut akan terancam punah. Oleh
karena itu, perlu ada sekelompok orang yang memulai mengambil tindakan untuk
melakukan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Tindakan yang
dilakukan oleh satu orang saja tidak akan dapat menyelamatkan keanekaragaman sumber
daya hayati di Indonesia mengingat luasnya kawasan hutan tropis di Indonesia.
Oleh karena itu, dalam usaha penyelamatan keanekaragaman sumber daya hayati
perlu adanya partisipasi seluruh pihak. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat diaplikasikan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat
umum langkah yang dapat mereka lakukan untuk berpartisipasi dalam penyelamatan
sumber daya hayati di Indonesia.
Instansi pendidikan dan lembaga penelitian di
Indonesia berperan penting dalam pengembangan riset tentang keanekaragaman
sumber daya hayati yang ada di Indonesia. Penelitian ini berfungsi untuk
mengidentifikasi dan mengetahui kegunaan spesies-spesies plasma nutfah yang
tersebar di kawasan hutan hujan tropis Indonesia. Pengetahuan ini berguna untuk
mengidentifasi upaya pelestarian plasma nutfah yang tersebar di Indonesia. Mahasiswa
harus turut berpartisipasi dalam pelestarian sumber daya hayati di Indonesia.
Mahasiswa dapat melakukan riset tentang sumber daya hati yang harus
diselamatkan, kemudian mereka harus mampu menemukan solusi untuk penyelamatan
sumber daya hayati yang terancam punah. Apabila seluruh pihak mau berkerja sama
dan melakukan tindakan yang nyata, maka tujuan untuk menyelamatkan dan
melestarikan keanekaragaman sumber daya hayati di Indonesia dapat tercapai.